Ibu di Rumah atau Ibu Bekerja?

career_momHidup itu pilihan, sering dengar ungkapan ini, tapi ternyata perlu perjuangan dan pemikiran untuk memilih. Tidak ada pilihan yang salah, yang ada mngkin manusia cenderung ingin memilih pilihan yang “aman dan nyaman” menurut kacamatanya, dengan dampak cepat, atau dalam waktu singkat hasilnya sudah terasa. Apalagi dizaman yang seperti ini sudah tak tampak jelas lagi batas antara keinginan dan kebutuhan.

Setiap pilihan mengandung konsekuensi. Setiap pilihan memberi aksi atau solusi.

Mungkin saat ini yang penting pertanyaanya bukan lagi mana pilihan yang lebih baik, menjadi Full Time Mom atau Ibu Bekerja? Di tengah situasi yang “katanya” penuh dengan tekanan dan persaiangan. Pertanyaannya bukan lagi soal teknis tentang mengenai bagaimana ini atau itu dalam mengasuh anak dan keluarga. Tetapi bagaimana seorang wanita yang diqodar menjadi Ibu memilih jalan hidupnya, bersama seluruh paket dan segala konsekuensinya.

Bagaimana pilihan itu mempengaruhi kehidupannya. Seperti kita tahu (lagi) hidup ini singkat, jadi apakah kita (ibu) akan melalui kehidupan dengan begitu saja, hidup bersama sebuah pilihan yang mungkin tidak terlalu kita yakini. Atau hidup bersama sebuah pilihan yang kita yakini walau diiringi rasa ketidaknyamanan dan penuh perjuangan, sehingga semua usaha dalam setiap helaan nafas, ucapan doa dan sholat kita mengiringi energi kita untuk mantap dan kuat untuk meyakini pilihan kita.

Sangat disayangkan jika hari-hari kita dikelilingi oleh pilihan-pilihan yang belum kita yakini, atau bahkan tidak punya pilihan. Karena waktu tidak akan berhenti, kitalah yang akan berhenti.

So… Mulailah memilih, pilihlah sesuatu di jalan Allah, bertanggungjawablah dengan pilihan itu didunia maupun akhirat, terimalah konsekuensinya, jalani perjuangannya, dan tentunya dengan kebijakan. Karena kebijakan seorang Ibu untuk memilih, tidak hanya berpengaruh bagi dirinya, tetapi bagi keluarga dan penerusnya kelak.