Memilah dan Memetakan Masalah

Kejujuran dalam melihat diri adalah salah satu kunci utama dalam mencari akar permasalahan yang dihadapi. Diperlukan kebesaran hati untuk mau mengakui perasaan yang dialami. Tanpa tedeng aling-aling dan rasa malu takut dianggap negatif atau sibuk dengan menata citra diri agar tetap terlihat baik dan kuat.

Lalu kita bisa melakukan beberapa langkah berikut ini:

1. Catat semua topik permasalahan dan perasaan yang dialami saat itu

2. Tulis atau utarakan semua tanpa berhenti

3. Utarakan sampai hati merasa lebih lega

4. Lihat dan pilah semua kaliamt yang diutarakan, pilah mana yang merupakan perilaku yang dianggap sebagai akar permasalahan, persepsi, penilaian, pandangan atau perasaan-perasaan yang timbul

5. Perbedaan perilaku dan penilaian yaitu :
• Perilaku: berdasarkan fakta dan nyata, apa yang dilihat atau didengar
• Penilaian: cap atau label tertentu yang diberikan berdasarkan pendapat atau opini diri

6. Setelah semuanya terpilah, coba lihat lagi, temukan yang mana sebenarnya yang menjadi inti permasalahan

7. Koreksi sekali lagi

Setelah semuanya menjadi jelas, terutama menemukan apa yang menjadi sumber permasalahan. Pembuatan strategi dan penyusunan langkah pemecahan akan lebih mudah, masalah mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu. Satu persatu, dengan tenang, sabar dan pikran jernih.

Keterampilan melihat dan memilah masalah membuat seseorang lebih kreatif dan inovatif dalam mencari jalan keluar. Membawa seseorang dapat dari zona aman, menemukan langkah-langkah baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Mendapatkan lompatan-lompatan pikiran dan solusi praktis dan cocok untuk dilaksanakan.

Senyumpun perlahan-lahan mulai terlihat. Semangat dan keyakinan baru tumbuh dengan cepat. Otak dan hati bekerja dengan optimal. Dan aliran darah menjadi lancar. Semua karena melihat. Melihat semuanya dengan dua mata dikepala, dan satu mata dalam diri, mata hati terdalam.

Setelah siap dengan ‘peralatan perang’ dan strategi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Berjalanlah dengan lebih tegap, berani dan yakin, serta perasaan bersiap untuk berserah diri kepada Tuhan, apapun keputusan yang akan terjadi nanti.

Berbicara. Ini adalah langkah berkutnya yang akan dilakukan. Berbicara dengan tenang, fokus dengan masalah. Tanpa harus menyalahkan orang lain atau keadaan yang sedang terjadi. Berbicara dengan sabar tanpa emosi yang meluap, menjelaskan semuanya dari sudut pandang sendiri. Mengajak orang lain ikut melihat dan memahami perasaan yang dialami. Keterampilan baru lagi, yang akan menggunakan mulut sebagai medianya. Berbicara.