Perempuan Harus Bermakna

Gaya bicaranya tegas dan lugas saat menyampaikan materi training ataupun workshop bertemakan keluarga. Tidak sedikit pula ada peserta yang mengucurkan air matanya.

Mempunyai nama lengkap Dra. Nana Maznah Prasetyo, M.Si, tetapi di lingkungan tempatnya bekerja di sebuah lembaga konsultasi dan mediasi beliau lebih akrab disapa dengan sebutan ‘mom Nana’. Terdengar lebih akrab dan bersahabat karena bagi mereka yang mengenalnya Ibu Nana sudah seperti ibu sesungguhnya.

Bimbingan dan nasehat serta masukkan-masukkan yang berharga untuk kebaikan dalam sebuah keluarga akan terus mengalir dari mulutnya. Begitu tertariknya dan mencintai dunia parenting yang membuat beliau untuk terus belajar dan pada akhirnya terfokus untuk menjadi mediator untuk menangani masalah-masalah relationship, perkawinan, dan keluarga.

Sudah puluhan seminar serta lokakarya di bidang pendidikan, psikologi, pengembangan diri, narkotika, bidang kewanitaan serta assesment yang telah diikuti oleh Ibu Nana yang pada awalnya bercita-cita menjadi seorang arsitek. “Namun pada akhirnya saya sangat menikmati profesi sebagai seorang psikolog dan counselor,” ungkap Ibu Nana sambil tersenyum.

Dalam berbagi ilmu Ibu Nana sudah berkarya dengan melakukan berbagai training, lokakarya, workshop ataupun seminar di berbagai daerah di Indonesia. Ibu Nana pernah melakukan Sosialisasi Pemberdayaan Perempuan melalui radio-radio komunitas di berbagai daerah di Indonesia bekerja sama dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran ini adalah satu satu pendiri S.A.T.U Consulting sebuah lembaga psikologi dan mediasi. Ibu Nana sebagai seorang psikolog selain bertindak sebagai mediator ia juga bertindak sebagai konselor untuk umum dan recovering addict juga sebagai motivational facilitator, juga sebagai salah satu Trainer Parent Efectivness Training-Konsep Thomas Gordon.

Ibu Nana juga sangat konsen untuk kembali mengingatkan akan nilai-nilai kehidupan, dimana pada jaman sekarang yang semakin modern dan maju justru banyak orang yang melupakan akan nilai-nilai kehidupan. Untuk kembali mengingatkan khalayak akan nilai-nilai kehidupan Ibu Nana merupakan salah satu fasilitator terakreditasi International Living Value Educational Program.

Kecintaannya pada dunia psikologi akhirnya membuat wanita yang mempunyai hobi main piano dan berkebun ini mantap untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Psikologi di Universitas Tarumanegara Jakarta.

Menjadi seorang psikolog membuat Ibu Nana banyak berhubungan dengan berbagai macam jenis manusia. “Saya sangat berharap dengan semakin banyaknya orang yang memahami akan pentingnya sebuah kebahagiaan keluarga, maka akan semakin banyak pula orang yang akan tersentuh hatinya untuk memahami makna sebuah keluarga bahagia,” harapnya.

Semakin menggeluti dunia psikologi membuat Ibu Nana lebih merasakan suatu kehidupan yang meaningfull dan bermakna bagi orang lain. Sangat sesuai dengan misi hidup Ibu Nana yaitu ingin memberdayakan kaum perempuan agar dapat menggunakan semua kekuatan dan potensi dirinya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang selalu hadir dalam kehidupan. Ibu Nana ingin kaum perempuan kelak dapat menjadi pribadi-pribadi yang mantap, tangguh, terpenuhi kebutuhan dirinya, menjadi bagian dari keluarga yang amat berarti namun tetap mempunyai aktifitas sosial yang berarti bagi keluarga dan orang banyak.

“Insya Allah, tujuan hidup saya adalah tetap fokus pada visi keluarga, beribadah, berpikir, rukun, disiplin serta usaha. Saya ingin menjadi motivator untuk kaum perempuan agar terus berkembang dan mengembangkan pribadi masing-masing,” cetus Ibu Nana dengan mantap dan tegas.

sumber: http://rumahpuan.com/puanofmonth/detail/49